alt text

Tab number #1

PS IHPT sebentar lagi akan tiada, dibubarkan oleh yang berwenang tanpa diberitahu, kesalahan kami apa?

Link #1
alt text

Tab number #2

Mungkin kalau PS IHPT ada mereka khawatir OPT akan menjadi langka karena atas nama peduli lingkungan mereka ingin melestarikan OPT

Link #2
alt text

Tab number #3

Setelah PS IHPT dibubarkan, apakah PHT masih dipelajari? Kalaupun masih, mungkin sekedar sambil lalu saja sehingga pestisida kembali dipandang sebagai obat...

Link #3
alt text

Tab number #4

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4
alt text

Tab number #5

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4
alt text

Tab number #6

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4
alt text

Tab number #7

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4
alt text

Tab number #8

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin et felis eget tellus pharetra porttitor. Praesent dui arcu, egestas quis, adipiscing a.

Link #4

Top Stories

Menerbitkan Jurnal Ilmiah Online Perlindungan Tanaman, Mengapa Tidak?

  • Selasa, 01 Februari 2011
  • by
  • IHPT masih hidup
  • Di antara berbagai kesulitan yang dihadapi dosen dan mahasiswa bidang perlindungan tanaman (eks IHPT) adalah sulitnya memperoleh akses terhadap jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah dalam bidang perlindungan tanaman memang banyak, tetapi pada umumnya hanya dapat diakses dengan membayar, baik untuk membaca maupun untuk mempublikasikan artikel. Memang ada jurnal ilmiah akses bebas (open access journal), tetapi semuanya berbahasa Inggris sehingga kurang dapat diakses oleh sebagian besar mahasiswa yang kemampuan bahasa Inggrisnya A tapi lulusan kursus 2 minggu.

    Sementara itu, dosen perlu melakukan publikasi ilmiah untuk memenuhi beban kerja yang harus dipenuhi setiap semester. Buka rahasia lagi, banyak dosen mengalami kesulitan memenuhi beban kerja tersebut karena kurang melakukan publikasi. Untuk mempublikasikan artikel dalam jurnal ilmiah konvensional yang terbit dalam format hardcopy memerlukan biaya yang tentu saja tidak murah bagi sebagian besar dosen biasa (tentu saja tidak termasuk dosen yang mendapat tugas tambahan). Karena itu, mengapa tidak mencoba membuat jurnal ilmiah online yang sementara ini belum ada yang berbahasa Indonesia?

    Ide ini sederhana saja. Publikasi online dapat dilakukan dengan menggunakan blog yang disediakan gratis oleh banyak penyedia layanan blog. Artikel dapat berbentuk: (1) ulasan, (2) hasil penelitian, (3) laporan singkat OPT, dan (4) telaah buku. Hasil penelitian dapat merupakan hasil penelitian mandiri dosen, hasil penelitian tim dosen, atau hasil penelitian skripsi oleh alumni bersama dosen pembimbingnya. Jurnal online semacam ini mungkin belum dapat memperoleh akreditasi Dikti, tapi kalau sudah mempunyai ISSN juga dapat memperoleh kredit. Daripada sekedar memperoleh akreditasi, yang lebih penting adalah pendapat dan hasil penelitian dapat disebarluaskan.

    Lalu nama jurnalnya apa? Sebagai permulaan, yang sederhana saja dahulu. Jurnal Perlindungan Tanaman Lahan Kering mungkin? Atau apa, silahkan kawan-kawan memberikan masukkan. Penyuntingan juga bisa dilakukan bersama-sama, yang penting setiap artikel harus telah disunting oleh minimal 3 orang mitra bestari untuk memenuhi baku mutu yang terlebih dahulu disepakati bersama. Bila teman-teman setuju, silahkan memberikan komentar. Kita perlu menunjukkan kepada yang BERKUASA membubarkan PS IHPT, bahwa kita masih eksis. We have to and will fight back!!!
    Read More...

    OPT Invasif Kutu Putih Pepaya

  • Sabtu, 22 Januari 2011
  • by
  • IHPT masih hidup
  • Sejak beberapa tahun lalu, pepaya di Kupang menghadapi OPT baru, kutu putih pepaya. Kutu potih ini mempunyai nama ilmiah Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willin, merupakan serangga asal Mexico. Dalam beberapa tahun belakangan ini, serangga ini menjadi OPT invasif yang menyebar ke banyak negara tropika, termasuk Indonesia.

     Buah pepaya diserang kutu putih pepaya

    Nimfa dan kutu putih pepaya dewasa


    Kutu dewasa betina


     Kutu dewasa jantan

    Serangan OPT baru ini menyebabkan banyak pohon pepaya di Kupang mati. Akibatnya pasokan buah pepaya berkurang sehingga harganya menjadi mahal. Bukan hanya itu, selain menyerang pepaya penghasil buah, kutu putih ini juga menyerang pepaya penghasil bunga. Perlu diketahui bahwa bunga pepaya merupakan sayuran khas orang Kupang sehingga OPT baru ini juga mengancam pasokan bunga pepaya di pasar-pasar kota Kupang.

    Sebagaimana kutu putih pada umumnya, warna putih terjadi karena tubuhnya dilapisi oleh lilin. Lapisan lilin ini menyebabkan insektisida sulit dapat membunuhnya. Untuk mengatasi OPT ini diperlukan penyemprotan dengan air yang dicampur dengan deterjen. Di negara-negara lain, OPT ini dikendalikan secara hayati dengan menggunakan parasitoid Acerophagus papayae Noyes & Schauff, Anagyrus loecki Noyes, Pseudleptomastrix mexicana Noyes & Schauff yang berdasarkan hasil penelitian peneliti USDA/ARS ternyata sangat efektif. Dari ketiga parasitoid ini, Acerophagus papayae ternyata telah terintroduksi secara tidak sengaja ke Indonesia.


    Parasitopd Acerophagus papayae tampak dari samping



    Parasitopd Acerophagus papayae tampak dari punggung



     Koloni kutu putih pepaya diparasitasi oleh Acerophagus papayae


    Informasi lebih lanjut:
    • Meyerdirk, D.E., Muniappan, R., Warkentin, R., Bamba, J. & Reddy, G.V.P. 2004. Biological control of the papaya mealybug, Paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae) in Guam. Plant Protection Quarterly, 19: 110-114.
    • Miller, D.R. and Miller, G.L. 2002. Redescription of Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willink (Hemiptera: Coccoidea: Pseudococcidae), including descriptions of the immature stages and adult male. Proceedings of the Entomological Society of Washington, 104: 1-23.
    • Muniappan, R., Meyerdirk, D.E., Sengebau, F.M., Berringer, D.D. & Reddy, G.V.P. 2006. Classical biological control of the papaya mealybug, Paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae) in the Republic of Palau. Florida Entomologist, 89(2): 212-217.
    Read More...

    Mereka yang BERKUASA pasti senang...

  • by
  • IHPT masih hidup
  • HORE, PS IHPT DIBUBARKAN!!! KITA AMAN.


    PUSING DEH, SEKARANG ADA SAINGAN BARU. MEREKA YANG MEMBUBARKAN PS IHPT ITU...

    MEREKA BUBARKAN PS IHPT KARENA SAYA

    Read More...

    Apakah OPT Paling Merusak Saat Ini?

  • by
  • IHPT masih hidup
  • Apakah OPT paling merusak saat ini? Wereng cokelat? Belalang kembara? Penggerek buah kakao? Salah semua!!! OPT paling merusak adalah mereka yang membuat kebijakan untuk membubarkan jurusan/program studi IHPT di berbagai universitas di Indonesia. Juga yang merupakan OPT paling merusak adalah mereka yang menyetujui kebijakan itu, apapun jabatannya.

    Membubarkan PS IHPT dengan alasan kesulitan memperoleh mahasiswa adalah alasan yang sangat tidak masuk akal, alasan yang terlalu dicari-cari. PS IHPT Faperta Undana misalnya, belum pernah kekurangan peminat. Lulusannya juga tidak kalah dalam hal memperoleh pekerjaan dibandingkan dengan lulusan PS lainnya. Ini dimungkinkan karena adanya lowongan pekerjaan yang hanya menerima lulusan PS IHPT, misalnya petugas pengamat hama dan petugas karantina.

    Membubarkan PS IHPT memungkinkan pasar kerja di bidang perlindungan tanaman hanya dapat diisi oleh universitas besar di Pulau Jawa. Semua tahu, universitas apa itu. Mereka ingin memonopoli pasar kerja di bidang perlindungan tanaman di seluruh Indonesia. Mereka akan mengisi lowongan petugas pengamat hama dan petugas karantina di seluruh Indonesia. Mereka itu universitas besar, tetapi tidak berani lulusan mereka tersaingi oleh lulusan universitas lebih kecil di daerah.

    Membubarkan jurusan/PS IHPT juga menutup kesempatan bagi banyak dosen untuk mengembangkan karir. Matakuliah IHPT dengan sendirinya menjadi berkurang karena yang dapat diakomodasi dalam kurikulum Agroteknologi hanya beberapa matakuliah saja. Hal ini akan menimbulkan konsekuensi lain, kompetensi lulusan dalam bidang perlindungan tanaman dengan sendirinya juga akan berkurang. Bila terjadi permasalahan perlindungan tanaman maka harus menunggu lulusan universitas besar untuk menangani. Ketahanan pangan menjadi terancam dan Indonesia harus mengimpor pangan.

    Maka, bukan tidak mungkin penghapusan jurusan/PS IHPT adalah bagian dari strategi global untuk secara tersembunyi ingin merongrong ketahanan pangan nasional Indonesia. Ironisnya, hal ini dimanfaatkan oleh universitas besar untuk memonopoli bidang ilmu. Dan lebih ironis lagi, universitas lainnya menerima kebijakan ini seakan-akan sebagai sebuah jalan keluar dalam mengatasi kekurangan calon mahasiswa.
    Read More...

    Program Aplikasi Analisis Statistika dan Simulasi Ekologi Populasi Gratis

  • by
  • IHPT masih hidup
  • Siapa bilang untuk menganalisis data harus menggunakan SPSS atau SAS? Tidak perlu lagi membayar orang untuk melakukan analisis data dengan SPSS, SAS, atau sejenisnya. Paling-paling juga orang yang menjual jasa menganalisis data itu menggunakan program SPSS atau SAS bajakan. Anda dapat memilih program aplikasi statistika sesuai dengan kebutuhan Anda dan berhenti menggunakan jasa tukang analisis data yang menggunakan program bajakan.
    Read More...

    ONLINE COUNTER

    VISITOR COUNTER

    Statistik (sejak 1 Feb 2011)